Mengenal Kandungan Mahkota Dewa

Kandungan Mahkota Dewa
Khasiat mahkota dewa atau yang biasa juga dikenal dengan nama latin Phaleria Macrocarpa ini memang masih dalam konteks perdebatan. Sebagian masyarakat mempercayainya sebagai tanaman obat yang memiliki banyak manfaat untuk menyembuhkan penyakit biasa sampai penyakit yang terbilang serius. Tapi tak sedikit pula yang yakin bahwa mahkota dewa sebenarnya tak boleh dikonsumsi sebab mengandung racun yang berbahaya bagi tubuh. Apapun itu, kini tanaman mahkota dewa telah populer digunakan sebagai bahan obat. Dan, secara klinis, tanaman perdu yang bisa tumbuh di dataran rendah sampai permukaan 1200 meter di atas ketinggian laut ini, memang mengandung berbagai senyawa aktif yang baik. Kandungan mahkota dewa yang kaya inilah yang membuatnya ampuh menghalau penyakit.


Senyawa Kimia Dalam Mahkota Dewa

Mahkota dewa digolongkan ke dalam keluarga Thymelaeaceae. Secara ilmiah, kandungan mahkota dewa antara lain antihistamin alkaloida, karena itu rasa dari daun maupun buah mahkota dewa agak sepat-sepat pahit. Selain bersifat anti-histamin, tanaman yang disinyalir berasal dari tanah Papua ini juga mengandung senyawa triterpen, saponin dan polifenol (lignan). Sementara itu kulit buah dari mahkota dewa juga mengandung alkaloida, triterpen, saponin dan flavonoida. Masing-masing senyawa ini memiliki khasiat yang baik bagi manusia.

Salah satu kandungan mahkota dewa adalah senyawa alkaloid. Senyawa ini sebenarnya paling banyak ditemukan di alam dan sebagian bersar berasal dari jenis tumbuhan. Secara sederhana bisa dikatakan, jika tumbuhan terasa pahit maka ia mengandung senyawa alkaloid. Saat ini fungsi alkaloid masih belum jelas. Namun, pada mahkota dewa, alkaloid disinyalir memiliki fungsi detoksifikasi sehingga membantu mengeluarkan racun-racun dari dalam tubuh.

Sementara itu senyawa seperti saponin juga memiliki manfaat tersendiri. Beragam kegunaan senyawa aktif ini antara lain sebagai sumber anti-bakteri juga anti-virus yang baik bagi manusia, meningkatkan sistem kekebalan tubuh manusia, mampu menambah vitalitas, menetralisir gula dalam darah dan membantu pengurangan gumpalan dalam darah.

Lain lagi dengan flavanoid. Zat yang merupakan salah satu kandungan mahkota dewa ini juga dikenal sebagai senyawa yang baik untuk melancarkan peredaran darah sehingga bisa meminimalisir terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah. Mampu mengurangi resiko jantung koroner, memiliki sifat anti-imflamasi atau anti-radang, juga baik sebagai anti-oksidan dan membantu mengurangi rasa sakit pada saat terjadi pendarahan maupun pembengkakan pada tubuh. Zat lainnya adalah polifenol. Zat ini memiliki manfaat tertentu yang juga baik untuk tubuh. Polifenol telah lama dikenal sebagai anti alergi karena bersifat anti-histamin.

Berdasarkan kandungan mahkota dewa tersebut, tidak heran jika kemudian tanaman mahkota dewa dikenal bisa melawan berbagai penyakit. Penyakit tersebut antara lain eksim, gatal-gatal, jerawat, kangker, tumor, diabetes, leukemia, hepatitis, lemah syahwat, disentri dan masih banyak lagi lainnya. Namun, meski berkhasiat, bagian biji buah mahkota dewa disarankan untuk dihindari sebab memiliki kandungan racun yang tak baik bagi tubuh manusia.